SAPTA PRINSIP PALANG MERAH




Kemanusiaan

Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional didirikan berdasarkan keinginan memberi pertolongan tanpa membedakan korban yang terluka di dalam pertempuran, berupaya dalam kemampuan bangsa dan antar bangsa, mencegah dan mengatasi penderitaan sesama manusia. Palang Merah dan Bulan Sabit Merah menumbuhkan saling pengertian, persahabatan, kerjasama dan perdamaian abadi bagi sesama manusia.


Kesamaan
Palang Merah dan Bulan Sabit Merah tidak membuat perbedaan atas dasar kebangsaan, kesukuan, agama/kepercayaan tingkatan atau pandangan politik. Tujuannya semata-mata mengurangi penderitaan manusia sesuai dengan kebutuhannya dan mendahulukan keadaan yang paling parah.

Kenetralan

Agar senantiasa mendapat kepercayaan dari semua pihak, Palang Merah dan Bulan Sabit Merah tidak memiliki atau melibatkan diri di dalam pertentangnan politik, kesukuan, kepercayaan, atau ideology.

Kemandirian

Palang Merah dan Bulan Sabit Merah bersifat mandiri. Perhimpunan Nasional disamping membantu Pemerintahannya di bidang kemanusiaan, juga harus mentaati peraturan Negara, harus selalu menjaga otonominya sehingga dapat bertindak sejalan dengan prinsip-prinsip gerakan ini.

Kesukarelaan

Palang Merah dan Bulan Sabit Merah adalah gerakan pemberi bantuan sukarela yang tidak didasari oleh keinginan untuk mencari keuntungan apapun.

Kesatuan

Di dalam suatu Negara hendaknya hanya ada satu perhimpunan Palang Merah atau Bualan Sabit Merah yang terbuka untuk semua orang dan melaksanakan tugas kemanusiaan diseluruh wilayah.

Kesemestaan

Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional adalah bersifat semesta. Setiap lembaga dunia dan setiap perhimpunan yang menjadi anggotanya mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama di dalam menolong sesama manusia.

PALANG MERAH REMAJA




Palang Merah Remaja adalah merupaka sebuah wadah pembinaan generasi muda yang nantinya dipersiapkan menjadi kader-kader/ tenaga sukarela yang memiliki keterampilan dibidang kepalang merahan dan menjadi kader Palang Merah Indonesia.


Keterampilan yang harus dimilili oleh anggota PMR meliputi keterampilan pertolongan pertama pada kecelakaan, keterampilan membuat tandu darurat,keterampilan dalam perawatan keluarga, ketrampilan dapur umum dan keterampilan dalam menghadapi bencana.


Setiap anggota PMR harus mengamalkan TRI BAKTI PMR dalam melaksanakan tugasnya dan tanpa membeda-bedakan suku, agama dan RAS.


Tri Bhakti Palang Merah :

1. Berbakti kepada masyarakat.

2. Mempertinggi mutu keterampilan, menjaga kesehatan dan kebersihan

3. Mempererat persahabatan nasional dan internasional

SOAL PRAKTIK PERTOLONGAN PERTAMA





PERDARAHAN BERAT

1. Sehabis sholat ashar, Irwan berniat untuk pergi ke rumah temannya belajar Matematika. Tetapi tidak sengaja ketika keluar dari rumahnya tangannya terseret oleh gerbang rumahnya yang mengakibatkan perdarahan berat pada lengan bawah kanan dan memar di pelipis kiri. Lakukanlah Pert.pertama !!

2. Karena tawuran dengan teman sekelasnya, Zainul mengalami luka benjolan di pelipis kanan. Di lengan bawah kiri mengalami perdarahan akibat terserat pisau. Akibat perbuatannya, zainul nyaris lemah dan lunglai. Lakukan PP!!

3. Tabrakan serius yang mengakibatkan Wira seorang pelajar SMA mengalami perdarahan di lengan bawah tangan kanan, korban agak lemah karena banyak darah yang keluar. Di tungkai bawah kiri terdapat luka sobek dan warna kulit kebiru biruan di pelipis kanan. Lakukan pert.Pertama!!

4. Perdarahan serius di lengan kiri bawah Dita yang mengakibatkan Shock, dan benjolan di pelipis kiri Dita. Kasus tersebut terjadi tepatnya ketika Dita akan pulang sekolah memakai motor DR 3274 AB di Jln. Kampung Baru Bagik Nyaka. Tolong…!!!

LUKA RINGAN (PERDARAHAN RINGAN)

1. Pukul 12.30 WIB, di jumpai seorang korban kecelakaan di Jln. Langko No 12 Jakarta Timur. Setelah dilakukan penilaian ternyata korban dengan pandangan hampa sadar, tetapi di lengan atas kanan ada luka robek. Di lutut kiri terjadi luka lecet dan pelipis kanan terjadi luka memar, lakukanlah pert. Pertama !!!

2. Saat jam olahraga Rifki terjatuh di depan tiang bendara. Rifki mengalami luka lecet yang serius di bagian tungkai bawah kanan dan di pelipis kiri terlihat warna kebiru biruan. Tetapi syukurlah Rifki masih bisa bicara. Lakukan PP!!

3. Tepatnya di depan Gerbang SMAN 1 Aikmel, seorang siswa terjatuh, karena tempat licin, seorang siswa tersebut mengalami cedera ringan di lutut bagian kanan terjadi luka lecet, di lengan atas kiri sobek 5cm. dan memar di pelipis kanan. Lakukanlah pert.pertama!!

4. Tempatnya di Jalan Pendidikan 03 Aikmel, kejadian ini dini hari jam 01.30 WITA. Peristiwa kecelakaan beruntun yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan beberapa orang lainnya mengalami cedera. Salah satu diantaranya mengalami luka lecet di tungkai kanan bawah, luka sobek di lengan bawah kiri, dan warna kebiru biruan di pelipis kanan di tambah lagi dengan suhu tubuh abnormal. Tolong…tolong….!!!
silahkan download panduan pp kronik dgn klik di sini




SEJARAH PALANG MERAH





PALANG MERAH INDONESIA

Palang Merah Indonesia (PMI) adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. PMI selalu berpegang teguh pada tujuh prinsip dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan sabit merah yaitu kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan kesemestaan. Sampai saat ini PMI telah berada di 33 PMI Daerah (tingkat provinsi) dan sekitar 408 PMI Cabang (tingkat kota/kabupaten) di seluruh Indonesia.

Palang Merah Indonesia tidak berpihak pada golongan politik, ras, suku ataupun agama tertentu. Palang Merah Indonesia dalam pelaksanaannya juga tidak melakukan pembedaan tetapi mengutamakan objek korban yang paling membutuhkan pertolongan segera untuk keselamatan jiwanya.

Berdirinya Palang Merah di Indonesia sebetulnya sudah dimulai sebelum Perang Dunia II, tepatnya 12 Oktober 1873.Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlandsche Roode Kruis Afdeeling Indië (NERKAI) yang kemudian dibubarkan pada saat pendudukan Jepang.
Perjuangan mendirikan Palang Merah Indonesia (PMI) diawali 1932. Kegiatan tersebut dipelopori dr RCL Senduk dan dr Bahder Djohan dengan membuat rancangan pembentukan PMI. Rancangan tersebut mendapat dukungan luas terutama dari kalangan terpelajar Indonesia, dan diajukan ke dalam Sidang Konferensi Narkei pada 1940, akan tetapi ditolak mentah-mentah.

Rancangan tersebut disimpan menunggu saat yang tepat. Seperti tak kenal menyerah pada saat pendudukan Jepang mereka kembali mencoba untuk membentuk Badan Palang Merah Nasional, namun sekali lagi upaya itu mendapat halangan dari Pemerintah Tentara Jepang sehingga untuk yang kedua kalinya rancangan tersebut kembali disimpan.

Proses pembentukan PMI dimulai 3 September 1945 saat itu Presiden Soekarno memerintahkan Dr Boentaran (Menkes RI Kabinet I) agar membentuk suatu badan Palang Merah Nasional.

Dibantu Panitia lima orang terdiri atas dr R Mochtar sebagai Ketua, dr Bahder Djohan sebagai Penulis dan tiga anggota panitia yaitu dr Djoehana Wiradikarta, dr Marzuki, dr Sitanala, mempersiapkan terbentuknya Perhimpunan Palang Merah Indonesia. Tepat sebulan setelah kemerdekaan RI, 17 September 1945, PMI terbentuk. Peristiwa bersejarah tersebut hingga saat ini dikenal sebagai Hari PMI.
Peran PMI adalah membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, terutama tugas kepalangmerahan sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan Konvensi-Konvensi Jenewa 1949 yang telah diratifikasi oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 melalui UU No 59.

Sebagai perhimpunan nasional yang sah, PMI berdiri berdasarkan Keputusan Presiden No 25 tahun 1925 dan dikukuhkan kegiatannya sebagai satu-satunya organisasi perhimpunan nasional yang menjalankan tugas kepalangmerahan melalui Keputusan Presiden No 246 tahun 1963.

PALANG MERAH INTERNASIONAL

RIWAYAT SINGKAT JEAN HENRY DUNANT

Jean Henry Dunant adalah Bapak Palang karena beliaulah pendiri dan pelopor berdirinya Palang Merah.J.H. Dunant lahir di Swiss pada tanggal 8 Mei 1828 (ditetapkan sebagai Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional) Ayahnya bernama Jean Jacques Dunant dan Ibunya bernama Antoinette Colladon.


SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA PALANG MERAH DUNIA

Pada tanggal 24 Juni 1859 di Solferino Itali Utara, pasukan Prancis dan Itali sedang bertempur melawan pasukan Austria. Pada saat itu H.Dunant tiba disana dengan harapan dapat bertemu dengan Kaisar Prancis (Napoleon III).H. Dunant secara kebetulan menyaksikan pertempuran itu. Saat itu dinas medis militer kewalahan dalam menangani korban perang yang mencapai 40.000 orang. Tergetar oleh penderitaan tentara yang terluka H. Dunant bekerjasama dengan penduduk setempat segera bertindak mengkoordinasikan bantuan untuk mereka.Setelah kembali ke Swiss, H. Dunant menggambarkan pengalaman itu ke dalam sebuah buku yang berjudul : UN SOUVENIR DE SOLFERINIO/ A MEMORI OF SOLFERINO yang artinya Kenang-kenangan dari Solferino TAHUN 1862.Dalam bukunya H. Dunant mengajukan 2 gagasan, yaitu :1. Membentuk organisasi Sukarelawan, yang akan disiapkan dimasa damai untuk menolong para prajurit yang terluka di medan perang.2. Mengadakan perjanjian internasional guna melindungi prajurit yang cidera di medan perang ,serta sukarelawan dari organisasi tersebut pada waktu memberikan perawatan.Th. 1863 Empat orang warga Jenewa bergabung dengan H. Dunant untuk mengembangkan kedua gagasan tersebut. Empat orang tersebut adalah :1. General Dufour 3. Dr. Theodore2. Dr. Louis Appia 4. Gustave MoynierYang kemudian mereka bersama-sama membentuk “Komite Internasional Palang Merah” (KIPM) atau “International Committee Of the Red Cross” (ICRC).Berdasarkan gagasan pertama didirikanlah sebuah Organisasi Sukarelawan di setiap negara, yang bertugas membantu dinas medis angkatan darat pada waktu perang. Organisasi tersebut sekarang disebut LRCS (Loague Of The Red Cross Society) atau LPPMI ( Liga Perhimpunan Palang Merah) yang dibentuk tanggal 5 Mei Tahun 1919.

My Blog List

SeLAMaT DATaNG DI WeBSITE ReSMI PaLANG MERaH REMaJA SMAN 1 AIKMeL LOmBoK TiMUR.

Conversación

SlideShow

AlL AbOuT

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers